Ka.Kankemenag Balangan bersama FKUB Komitmen Bangun Kerukunan Umat Beragama di Daerah

 



Paringin (Kemenag Balangan) - Kepala Kantor Kementerian Agama (Ka.Kankemenag) Kabupaten Balangan Drs. H. Muhammad Yamani, M.P.d.I menyampaikan bahwa Kemenag Balangan bersama Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kab.Balangan berkomitmen untuk membangun toleransi dalam beragama agar bisa berjalan secara rukun.

 

Dalam acara Dialog Lintas Agama dan Penyerapan Aspirasi di Aula Asy Syura Kantor Kemenag Balangan, Muhammad Yamani menuturkan bahwa selama ini kerukunan beragama di Kab. Balangan sudah berjalan dengan baik mengingat ada 5 penganut agama besar yang bermukim di Balangan, namun jarang terjadi konflik yang disebabkan perbedaan keyakinan.

 

"Di Balangan bisa didapati dengan mudah penganut Agama Islam, Kristen, Katholik, Budha dan Hindu. Karena keberagaman agama yang ada, Balangan bahkan mendapat julukan miniatur Indonesia," ujarnya di hadapan para pengurus FKUB, tokoh ormas, tokoh masyarakat, serta tokoh lembaga keagamaan di kab.balangan yang berhadir di acara pada Jumat (12/3/21).

 

Muslim, Kepala Bagian (Kabag) Tata Usaha (TU) Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Kalsel yang berhadir sebagai narasumber menuturkan bahwa saat ini Kemenag memang memberikan prioritas kepada FKUB demi memperkuat moderasi dan kerukunan umat beragama di Indonesia. Karenanya dialog perlu diadakan untuk menggali permasalahan keagamaan yang ada di tiap daerah.

 

"Setiap masyarakat menginginkan warganya rukun, dan keinginan tersebut harus diinventariskan dalam bentuk bagaimana kita merawatnya dengan saling memahami perbedaan yang ada," tuturnya.

 

Sementara Supriadi, Kepala Sub Bagian Organisasi dan Tata Laksana (Ortala) dan Kerukunan Umat Beragama (KUB) menyampaikan bahwa dialog lintas agama digelar dalam rangka menggali berbagai macam isu startegis yang berkaitan dengankerukunan, toleransi, dan intolerasi yang ada di kab. Balangan serta menyerap aspirasi berbagai macam isu kerukunan baik yang negatif maupun positif.

 

"Data yang terkumpul akan digunakan sebagai bahan pengambilan langkah kebijakan lebih lanjut, juga sebagai deteksi dini dari kanwil.  Jangan  sampai permasalahan keagamaan di daerah lebih dulu diketahui orang luar daripada kanwil," ungkapnya.

 

Terakhir Supriadi berhadap semoga dengan diadakannya dialog ini ada suatu kesepahaman bagaimana meningkatkan kerukunan beragama di Balangan pada khusunya dan di provinsi Kalimantan Selatan pada umumnya.

 

 

Teks: Uswah

Foto: Uswah

Related Posts

Post a Comment

0 Comments