Kemenag Balangan Gelar Sosialisasi EMIS Baru Bagi Operator Madrasah

 



Paringin (Kemenag Balangan) - Untuk mempermudah para operator madrasah dalam pengoperasian web EMIS versi baru, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Balangan melalui satuan kerja (satker) Pendidikan Madrasah (Penmad) menggelar sosialisasi panduan pengguan web EMIS agar para operator Madrasah Aliyah (MA) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), baik negeri maupun swasta.

 

Acara yang diadakan di Aula Asy-Syura Kantor Kemenag Balangan ini selain bertujuan untuk memberikan sosialisais bagi para operator madrasah yang belum leluasa menggunakan EMIS versi baru, juga untuk mengingatkan kembali kepada tiap madrasah untuk segera mengupdate data mengingat waktu update akan berakhir pada 30 Mei 2021.

 

"Data EMIS merupakan sumber data utama madrasah yang berisikan data lembaga, data siswa, data guru serta sarana prasarana yang akan menjadi bahan pertimbangan dalam urusan penerimaan bantuan," ujar Kepala  Seksi (Kasi) Penmad Harmainor S.Pd.I, MM pada Rabu (19/5/21).

 

Harmainor juga meminta kepada para operator agar mengisikan data EMIS secara jujur tanpa unsur rekayasa demi mewujudkan validasi data karena data yang diisi menentukan berapa banyak anggaran BOS yang akan diterima oleh masing-masing Madrasah.

 

"Operator Emis memiliki peranan penting dan sangat berjasa dalam memajukan madrasah. Saya harap operator dalam menginput data harus objektif dan akurat demi meminimalisir kesalahan, karena data ini penting untuk bahan perencanaan program, perencanaan keuangan, statistik, dan untuk pelaporan,” tegasnya.

 

Muhammad Ridhani, S.Kom, staf Penmad Kemenag Balangan yang bertindak memberikan arahan bagi para operator madrasah menjelaskan bahwa masih ada beberapa data di EMIS versi lama yang belum termutasi ke EMIS versi baru, sehingga diharapkan para operator bisa mengisi kembali data yang masih kurang lengkap.

 

"Data EMIS ini nantinya akan menjadi pertimbangan apakah sekolah layak mengadakan Assessment Kompetensi Minimum (AKM) yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan Nadiem Makarim menggantikan Ujian Nasional. Apabila data di EMIS kurang, maka tidak bisa mengikuti AKM," pungkasnya.

 

Teks: Uswah

Foto: Ratno

Related Posts

Post a Comment

0 Comments