Halong (Kemenag Balangan) - Sejumlah umat Buddha di Kabupaten Balangan melakukan ritual Fang Sen atau melepaskan mahkluk hidup ke alam liar sebagai salah satu rangkaian kegiatan peringatan hari raya Waisak 3565 BE/ 2021 M.
Penyelenggara Buddha Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Balangan Hariani, S.Pd, MM. yang ikut berpartisipasi dalam acara Fang Sen di Desa Kapul menjelaskan bahwa dalam upacara Fang Sen kali ini makhluk hidup yang dilepas adalan ikan berupa belut, lele dan ikan lainnya ke sungai yang ada di lingkungan Vihara Dhammaratana.
"Sebelum waisak umat Buddha telah mengumpulkan dana sejumalh kisaran 1,8 juta yang kami belikan ikan untuk kemudian dilepas dalam Fang Sen hari ini," ujarnya pada Rabu (26/5/21).
Menurut Hariani, Fang Sen selain sebagai wujud memberikan kebebasan kehidupan bagi makhluk hidup, juga wujud harapan memperpanjang usia serta memberi kesehatan bagi umat yang menjalankan Fang Sen sebagaimana makhluk hidup yang berbahagia karena dilepas ke alam liar.
"Selain itu, Fang Sen juga memiliki makna untuk melepaskan hal-hal yang tidak baik bagi kita. Hal-hal yang tidak baik jangan dipelihara dan lepaskan saja agar tidak menjadi beban hati dan pikiran," tuturnya.
Setelah Fangsen, umat Buddha melakukan bakti sosial dengan membagikan paket sembako dan disebarkan kepada umat Buddha yang berada baik di desa maupun luar desa.
"Sembako kami berikan kepada para jompo serta orang-orang tidak mampu yang memutuhkan uluran tangan sebagai rangkaian peringatan hari Waisak yang suci ini," pungkasnya.
Peringatan Waisak di Vihara Dhammaratana dimulai dengan perenungan menyambut detik-detik waisak berupa Puja Bakti dan dilanjutkan dengan meditasi sampai lonceng dibunyikan sebagai pertanda detik-detik Waisak telah tiba pada Selasa (25/5/21) malam pukul 7 lewat 13 menit 30 detik.
Teks: Uswah
Foto: Humas
0 Comments