Paringin (Kemenag Balangan) - Kepala Kantor Kementerian Agama (Ka.Kankemenag) Kabupaten Balangan Drs. H. Muhammad Yamani, M.Pd.I meminta agar adminitrasi pengelolaan sapi kurban untuk segera dievaluasi dan ditertibkan agar masalah yang ditemui pada tahun-tahun sebelumnya tidak terulang kembali.
Saat memimpin rapat koordinasi di Lingkungan Kantor Kementerian Agama Kantor Kemenag Balangan pada Kamis (17/6/21) di Aula Asy-Syura Kemenag Balangan, Muhamamd Yamani menyampaikan di tahun sebelumnya sempat terjadi permasalahan dalam pengelolaan slot pesta kurban sehingga ada peserta yang jatah namanya belum keluar dan ada yang namanya keluar dua kali.
"Karenanya mari kita benahi adminitrasi yang ada agar kesalahan tidak terulang dan tidak ada yang merasa dirugikan dalam patungan uang pesta kurban di Kemenag Balangan," ujarnya.
Dalam rakor juga ditegaskan bahwa uang yang terkumpul akan digunakan untuk membeli hewan kurban dengan catatan nama kegiatan adalah pesta kurban bukan arisan kurban, sehingga tidak akan hutang beban bagi para ASN yang pensiun sebelum putaran slot selesai.
"Perlu dilakukan sosialisasi sebelumnya kepada karyawan yang ingin ikut kurban bahwa yang kita lakukan adalah pesta kurban bukan arisan kurban. Artinya kita tidak berfokus pada nama slot yang keluar, namun atas dasar patungan ikhlas demi memeriahkan syiar Islam," ujarnya.
Dalam rapat tersebut, Kepala Sub. Bagian (Ka.Subbag) Tata Usaha (TU) Drs. H. M. Fahmi Wahid, M.MPd. juga meminta kepastian kepada peserta rapat terkait besarnya uang patungan yang disetorkan setiap bulannya. Setelah dilakukan diskusi, uang setoran yang semula sebesar 30 ribu rupiah dinaikkan sebesar 5 ribu rupiah.
"Karena harga sapi setiap tahunnya naik, maka terhitung setelah hari raya Idul Adha 1442 H yaitu mulai Agustus 2021, maka setoran perbulan akan kita naikkan menjadi 35 ribu rupiah," ujarnya.
Fahmi Wahid juga menerima usulan peserta rapat agar dalam pesta kurban, karyawan atau ASN yang sudah berumur dan hampir pensiun bisa didahulukan agar semua peserta yang ikut dalam kegiatan pesta kurban kebagian jatah kurban.
"Karena memang sudah kita niatkan ini adalah pesta kurban bukan arisan, maka saran tersebut bisa kita adopsi dengan syarat semua peserta, terutama karyawan yang masih muda memahami posedur agar tidak ada yang merasakan ketidakadilan," ujarnya.
Dalam rapat tersebut juga dibahas mengenai sosialisasi Revitalisasi KUA serta penambahan sarana prasaranan berupa kursi rapat di ruang aula sistem patungan sukarela dari para karyawan di lingkungan Kemenag Balangan atas dasar keikhlasan bersama.
Teks: Uswah
Foto: Uswah
0 Comments