Monev KUA, Kasi Bimas Islam: Bukan Cari Temuan, Tapi Bentuk Pembinaan

 



Paringin (Kemenag Balangan) - Kepala Seksi (Kasi) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Balangan Drs. H. Wahid Noor Fajeri menyatakan bahwa monitoring dan evaluasi  yang dilakukan ke delapan Kantor Urusan Agama (KUA) yang tersebar di 8 Kecamatan di Kab. Balangan bertujuan bukan untuk mencari temuan, tapi sebagai bentuk pembinaan.

 

"Supervisi dimaksudkan bukan untuk mencari kesalahan ataupun kekurangan dari KUA, tapi lebih kepada pembinaan dari seluruh aspek pelayanan yang dilaksanakan di KUA seperti pelayanan nikah, administrasi, bimbingan perkawinan, dan informasi-informasi lainnya tentang keagamaan di kecamatan masing-masing," jelansya saat melakukan monev terakhir yang bertempat di Kantor KUA Kec. Halong, Kamis (17/6/21).

 

Wahid Noor Fajeri mencontohkan dalam layanan pernikahan, maka pastikan apakah ada kendala dalam hal pendaftaran, menginput data calon pengantin (catin), pengumuman pelaksanaan nikah, akad nikah itu sendiri, hingga catin menerima buku kutipan akta nikah sebagai bukti legalitas pernikahan.

 

"Catin yang akan melaksanakan nikah juga dipastikan harus diberikan penasehatan agar catin benar-benar siap berumah tangga dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti terjadi perceraian yang bukan menjadi tujuan perkawinan itu sendiri, karena tujuan perkawinan adalah membentuk keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah," jelansya.

 

Wahid selanjutnya menuturkan pembinaan juga perlu diberikan dalam hal administrasi surat menyurat. Masalah keuangan juga harus diadministrasikan, baik yang bersumber dari penerimaan negara bukan pajak maupun APBN murni.

 

"Kita berikan pembinaan bagaimana mengadministrasikan keuangan, mulai dari menerima dan memanfaatkan sebagai mana mestinya, serta memastikan semua dana diterima dengan utuh dan sesuai dengan peruntukkannya untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat," tambahnya.

 

Wahid menambahkan dalam hal perkantoran, kemanaan, kebersihan serta kenyamanan kantor juga harus diperhatikan. Pastikan pula dari segi fasilitas listrik dan air dibayar tepat pada waktunya.

 

"Yang tak kalah penting adalah pembinaan tentang dokumentasi tentang bagaimana menyimpan dokumen penting seperti ketersediaan blanko akad nikah. Itu semua dicatat untuk mengetahui berapa yang diterima dan yang dikeluarkan agar bisa dilihat dan terukur agar pelayanan tidak terhambat," tuturnya.

 

Tujuan monev paling penting menurut Wahid adalah memberikan silaturahmi kepada para pejabat di lapangan, baik struktural maupun fungsional, ASN maupun non-ASN, karena mereka berada di garda terdepan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

 

"Masyarakat kita berbeda-beda latar belakangnya baik dalam hal adat istiadat maupun budaya, sehingga tidak semua sama permasalahan dan cara penyelesaiannya. Ada yang bisa memahami, ada pula yang perlu penjelasan mendalam. Karenanya perlu motivasi bagi kawan-kawan yang langsung berhadapan dengan masyarakat agar pelayanan terlaksana dengan prima dan sebaik-baiknya," tutupnya.

 

Teks: Uswah

Foto: Humas

 

Related Posts

Post a Comment

0 Comments