Ka.Kankemenag Tegaskan Pelaksanaan PTM Ikuti Kebijakan Kepala Daerah

 



Paringin (Kemenag Balangan) - Kepala Kantor Kementerian Agama (Ka.Kankemenag) Kabupaten Balangan Drs. H. Muhammad Yamani, M.Pd.I menghimbau agar seluruh madrasah yang berada di bawah naungan Kemenag Balangan tidak melakukan pembelajaran Tatap Muka (PTM) Tahun Ajaran 2021/2022 sebelum keluar surat edaran izin pelaksanaannya dari kepala daerah.

 

"Hal ini diputuskan usai rapat bersama Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Balangan yang membahas SKB 4 Menteri tentang Panduan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas pada masa pandemi Covid-19. Bukan hanya madrasah, sekolah di bawah naungan Dinas Pendidikan juga belum bisa melaksanakan PTM," ujarnya saat dimintai keterangan pada Rabu (21/7/21).

 

Yamani menjelaskan keputusan ini diambil karena naiknya angka Covid-19 di daerah lain, yang sekarang bahkan sudah merembet ke beberapa Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan. "Satgas Covid-19 Kab. Balangan pada dasarnya tidak berani mengeluarkan izin karena apabila nanti diizinkan, tidak ada jaminan madrasah akan benar-benar menjalanakn prokes saat tidak mendapat pengawasan dari tim satgas," tambahnya.

 

Meskipun begitu, bukan berarti Yamani meminta madrasah bersikap pasif, namun harus tetap mempersiapkan hal-hal yang wajib dipenuhi oleh satuan pendidikan sebagai syarat pelaksanaan PTM terbatas. "Kesiapan tersebut mencakup sarana prokes, dokumen kesiapan madrasah, pelaksanaan vaksin guru, serta pembentukan Satgas Covdi-19 di satuan pendidikan madrasah," terangnya.

 

Mengingat ada syarat-syarat yang harus dipenuhi, maka artinya tidak akan semua madrasah bisa menjalankan PTM Terbatas, namun hanya beberapa sekolah yang ditunjuk serta memenuhi syarat. Yamani menerangkan untuk sekolah yang ditunjuk untuk ujicoba PTM nantinya, maka para guru wajib melakukan tes swab Covd-19. "Tentu saja terkait semua kesiapan tersebut, Kemenag Balangan akan menurunkan tim monitoring kesiapan madrasah yang ditunjuk uji coba PTM 2021 tersebut," ungkapnya.

 

Yamani berharap sekolah bisa memaklumi kebijakan yang dikeluarkan karena meskipun secara kasat mata kondisi di lingkungan tampak aman terkendali, namun virus Covid-19 bisa datang tanpa diduga dan tanpa disadari sebagaimana yang terjadi di daerah-daerah lain.

 

"Lebih baik mencegah daripada mengobati, lebih baik mengalah daripada memaksakan. Meski sekarang PTM belum bisa dijalankan, tapi kondisi seperti ini tidak akan berlangsung selamanya. Apabila masyarakat disiplin prokes dan mengikuti vaksin, insya Allah kondisi Indonesia akan lebih membaik. Sehingga seluruh aktivitas kembali bisa dijalankan secara normal, termasuk proses pembelajaran," tutupnya.

 

Penulis: Uswah

Foto: Uswah

Related Posts

Post a Comment

0 Comments