Pengawasan Transaksi Keuangan, Kemenag Balangan Gelar Sosialisasi Aktivasi OTP SAKTI

 



Paringin (Kemenag Balangan) - Dalam rangka percepatan pengaktifan OTP (One Time Password) SAKTI (Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi), Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Balangan bersinergi dengan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Tanjung menggelar sosialisasi aktivasi OTP SAKTI via zoom meeting di ruang kerja Kepala Kankemenag, Rabu (14/7/21).

 

Sosialisasi tersebut diikuti oleh para Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM), Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) serta operator di Kantor Kemenag Balangan.

 

Fauzan Ahsani Hamdi, SHI, MM selaku Analis Pengelola Keuangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Kantor Kemenag Balangan menuturkan pentingnya pengaktiviasian OTP SAKTI supaya seluruh proses pencairan melalui aplikasi SAKTI bisa dilaksanakan.

 

"OTP dikirimkan untuk proses aktivasi pertama, kemudian juga akan dikirimkan setiap kali ada transaksi keuangan lainnya ke nomor ponsel KPA, PPSPM, atau PPK. Tanpa persetujuan mereka maka transaksi keuangan apapun tidak akan bisa dicairkan," jelasnya.

 

Lebih jauh menurut Fauzan SAKTI mengintegrasikan seluruh aplikasi satker yang ada dan mempunyai fungsi utama dari mulai perencanaan, pelaksanaan hingga pertanggungjawaban anggaran. "SAKTI menerapkan konsep single database. Artinya seluruh transaksi entitas akuntansi dan entitas pelaporan dilakukan secara sistem elektronik," terangnya.

 

Kepala Kankemenag Balangan Drs. H. Muhammad Yamani, M.Pd.I menyambut baik acara sosialisasi ini dikarenakan pentingnya transaksi keuangan yang terlindungi agar tidak terjadi penyalahgunaan dana anggaran.

 

"Dengan adanya SAKTI maka keamanan dalam bertansaksi dapat terjamin. Selain itu proses pengiriman data dari pengguna ke server juga dilakukan melalui enskripsi berupa kode OTP sehingga dapat terjaga kerahasiaannya," ungkapnya.

 

Yamani berharap sosalisasi aktivasi OTP SAKTI dapat memberi harapan yang lebih baik dalam sisi pengawasan dan monitoring terhadap transaksi yang ada. "Pihak auditor juga akan semakin mudah dalam memperoleh data secara akurat dan cepat, dan diharapkan kesalahan yang selama ini sering terjadi dapat diminalisir," harapnya.

 

Penulis: Uswah

Foto: Uswah

Related Posts

Post a Comment

0 Comments