Umrah Sementara Ditutup, Kemenag Tetap Lakukan Pendataan PPIU-PIHK

 



Paringin (Kemenag Balangan) - Terlepas dari penundaan sementara ibadah haji dan umrah bagi jamaah Indonesia mengingat situasi Covid-19 yang masih melanda di dalam negeri, Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Balangan melalui seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) tetap mengadakan pendataan travel dan agen travel serta update dafar Pengurusan Izin Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) dan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK).

 

Pendataan dilakukan dengan mengunjungi sejumlah Kantor Urusan Agama di Kecamatan Balangan untuk meminta data keberadaan travel dan agen travel di kecamatan pada tanggal 7, 8.dan 12 Juli 2021.

 

"Pendataan agen travel dan PPIU-PUHK dilakukan demi menghindari penipuan dan pelayanan yang buruk kepada jemaah. Apabila semua agen terdata, maka kami dari Kemenag Balangan bisa memberikan rekomendasi kepada jamaah tentang apa saja agen travel yang berizin dan aman," ujar Kepala Seksi (Kasi) PHU Drs. H. M. Fahmi Wahid, M.MPd saat mengunjungi KUA Lampihong, Jumat (8/7/21).

 

Fahmi juga menambahkan bahwa dengan pendataan ini menunjukkan Kemenag ikut turun tangan mengawasi PIHK dan PPIU yang nakal dan mengakali jemaah untuk kepentingan komersial.

 

"Kami sudah punya list daftar PPI-PIHK di Kalimantan Selatan, silahkan di cek apakah data yang ada sesuai dengan kondisi di lapangan, apabila ada ditemukan travel baru, baik yang terdaftar maupun tidak terdaftar, silahkan di data sebagai bentuk pendataan baru dan bahan kajian lebih lanjut,"ungkapnya.

 

Kepala KUA Lampihong Adnan Rijali menyampaikan bahwa di Kec. Lampihong tidak ada agen travel resmi daerah, yang ada hanyalah travel yang beroperasi di luar provinsi namun membawa jamaah dari Lampihong.

 

"Tapi untuk sekarang juga karena masih berada di kondisi Covid-19, maka sudah lama tidak ada jemaah kita di daerah yang mendaftar untuk berangkat umrah," tuturnya.

 

Sementara Kepala Kantor Kemenag Balangan Drs. H. Muhammad Yamani, M.Pd.I yang ikut dalam sosialisasi mengharapkan agar segala masalah yang menyangkut dalam sosialisasi haji bisa berjalan dinamis, tidak hanya dilakukan secara musiman namun terus berkesinambungan dari waktu ke waktu.

 

"Terlebih sosialisasi menyangkut pembatalan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Perlu adanya pemahaman supaya masyarakat tahu hal yang sebenarnya dan tidak termakan berita hoaks yang bisa menimbulkan kesalahan dan pemikiran negatif terhadap kebijakan yang dibuat pemerintah," pungkasnya.

 

Penulis: Uswah

Foto: Uswah

 

Related Posts

Post a Comment

0 Comments