Kasi Bimas Islam Pinta Masjid Berhati-Hati Modus Penipuan Mengatasnamakan Bantuan Kemenag

 



Paringin (Kemenag Balangan) - Kepala Seksi (Kasi) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Balangan Drs. H. Wahid Noor Fajeri meminta kepada masyarakat, khususnya pengawas dan pengelola masjid untuk waspada dan berhati-hati apabila ada panggilan telepon yang mengatasnamakan kantor Kemenag yang mengaku akan memberikan bantuan karena ditakutan itu merupakan salah satu bentuk modus penipuan.

 

"Sudah beberapa kali kami menerima telepon dari masyarakat yang intinya mengkonfirmasi apakah benar kemenag memberikan bantuan kepada masjid. Dari aduan diketahui bahwa telepon tersebut mengatasnamakan Kemenag Balangan serta ada pula yang mengaku dari Kanwil Kemenag Kalsel," ujarnya saat dimintai keterangan di ruang kerjanya pada Selasa (3/8/21).

 

Menurut Wahid, demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan maka ia menyarakan kepada masyarakat apabila menerima telepon seperti itu untuk segera melakukan konfirmasi, baik ke kantor Kemenag maupun Kantor Urusan Agama (KUA) terdekat.

 

"Karena sepengetahuan kami, bantuan itu biasanya diberikan secara berjenjang. Apalagi apabila memang berasal dari Kemenag, bantuan tidak akan bisa keluar sebelum adanya surat rekomendasi," jelasnya.

 

Surat rekomendasi tersebut terang Wahid diberikan untuk memastikan bahwa mesjid tersebut memang ada keberadaannya. Selain itu mesjid juga harus terdata di Sistem Informasi Masjid (SIMAS) Kemenag sehingga jelas pula nomor identitas, wilayah, serta letak yang bisa diukur berdasarkan posisi derajat.

 

"Jadi kami minta kembali kepada masyarakat apabila ada informasi pemberian bantuan ke mesjid, konfirmasi segera ke kemenag agar tidak ada oknum tidak bertanggung jawab yang mencoba mengambil keuntungan dan mengelabui masyarakat,"pintanya.

 

Pernyataan serupa juga dilontarkan oleh Kepala Kankemenag Kab. Balangan Drs. H. Muhammad Yamani, M.Pd.I yang sebelumnya menerima laporan adanya madrasah yang ditelepon tentang pemberian bantuan dana untuk pembangunan serta operasional madrasah.

 

"Telepon seperti itu menjadi lebih kerap apabila di kantor Kemenag misalnya tengah ada transisi pergantian jabatan pimpinan karena di masa seperti itulah madrasah lebih mudah tertipu apabila ada telepon mengaku dari Kepala Kemenag yang baru," jelasnya.

 

Apabil mendapatkan telepon seperti itu, Yamani meminta madrasah untuk tidak segera gegabah menyerahkan nomor rekening bank yang dimiliki karena alih-alih mendapatkan bantuan, uang yang ada di rekening bank ditakutkan malah habis dikuras oleh pihak penipu.

 

"Saya tegaskan kepada madrasah dan masjid bahwa bantuan dari kemenag, baik pusat maupun daerah itu memang ada. Namun semuanya harus melalui prosedur transparan yang juga diketahui oleh pihak masjid dan madrasah. Apabila kita mendapat bantuan tanpa kita merasa pernah mengurusnya, mohon segera tenangkan pikiran dan hubungi kantor kemenag untuk melakukan konfirmasi kevalidan informasi," tutupnya.

 

Penulis: Uswah

Foto: Uswah

Related Posts

Post a Comment

0 Comments