Ka.Kankemenag: Masyarakat Harus Melek Moderasi Beragama

 



Paringin (Kemenag Balangan) - Kepala Kantor Kementerian Agama (Ka.Kankemenag) Kabupaten Balangan Drs. H. Saribuddin, M.Pd.I menekankan urgensi masyarakat memahami arti penting moderasi beragama untuk mencegah perpecahan dan menjaga keutuhan bangsa.

 

"Masyarakat harus melek moderasi beragama. Kementerian Agama bersama-sama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) siap ikut mengawal program moderasi beragama, terlebih mengingat Kementerian Agama ditunjuk sebagai leading sektor implementasi penguatan moderasi beragama yang sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024," ujarnya saat dimintai keterangan di ruang kerjanya pada Rabu (15/12/21).

 

Saribuddin menyampaikan bahwa sebelumnya telah digelar acara Dialog Kebangsaan dan Keberagaman dengan Tema Pengarusutamaan Moderasi Bergama untuk Keutuhan Bangsa yang diikutioleh para Kepala Kankemenag Kab/Kota beserta Ketua FKUB se-Kalimantan Selatan. Dalam dialog tersebut muncul pernyataan yang menjelaskan bahwa Indonesia adalah masyarakat yang multikultural, berbeda suku, bahasa, adat istiadat dan agama sehingga rawan menjadi sumber konflik, tumbuhnya paham komunal, dan radikalisme yang mengganggu kehidupan beragama dan berbangsa.

 

"Karenanya penting untuk memahami moderasi beragama untuk mencegah konflik tersebut. Jangan sampai menjadi kelompok ektrem radikal yang pola pikirnya sanga ketat dengan aturan agama secara tafsir. Tapi jangan pula menjadi eksrem liberal yang sangat melemahkan aturan-aturan agama," tambahnya.

 

Lebih jauh Saribuddin menyampaikan bahwa moderasi beragama dapat diukur dengan empat indikator, pertama toleransi, kedua anti kekerasan, ketiga komitmen kebangsaan, keempat yakni pemahaman dan perilaku beragama yang  akomodatif.

 

"Sedangkan inti dasar dari kerukunan agama adalah mencoba meletakkan diri di tengah-tengah, yakni tidak condong ke kanan atau ke kiri. Itu berlaku untuk seluruh agama, dan kalau dalam Islam sering dikenal dengan istilah Islam moderat," tuturnya.

 

Saribuddin berharap dengan timbulnya pemahaman masyarakat tentang moderasi beragama maka diharapkan bisa tercipta toleransi setiap manusia serta kesetaraan antar umat beragama.

 

"Agama dan budaya tidak bertentangan tapi justru saling menopang. Toleransi sesama harus selalu dijaga, dan moderasi beragama merupakan kunci terciptanya toleransi dan kerukunan baik di tingkat lokal, nasional, maupun global," pungkasnya.

 

Penulis: Uswah

Foto: Uswah

Related Posts

Post a Comment

0 Comments