Jelang Vaksin Anak, Ka.Kankemenag: Persiapan Harus Benar-Benar Matang

 



Paringin (Kemenag Balangan) - Kepala Kantor Kementerian Agama (Ka.Kankemenag) Kabupaten Balangan Drs. H. Saribuddin menyatakan bahwa dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-12 tahun, persiapan yang dilakukan harus benar-benar matang agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan dalam pelaksanaannya nanti.

 

"Ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian utama sebelum vaksin bagi anak digelar. Pertama adalah sasaran jumlah madrasah serta jumlah siswa yang siap divaksin, harus terdata dengan baik," ujarnya saat dimintai keterangan usai mengikuti Rapat Koordinasi Terbatas Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 di Aula Kominfo Kab. Balangan, Kamis (6/5/22).

 

Dalam rapat yang juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Catatan Sipil, Perwakilan Polisi dan Koramil serta dinas-dinas terkait, Saribuddin berpendapat bawah jumlah vaksin yang tersedia harus memenuhi dan sesuai dengan jumlah siswa yang siap divaksin agar tidak ada siswa yang tertinggal. Selain itu, vaksin sebaiknya dilakukan di madrasah mengingat siswa lebih familiar dengan lingkungan tempat mereka belajar agar rasa takut mereka berkurang.

 

"Kedua, juga harus ada sosialisasi dan komunikasi yang baik antara madrasah, orang tua siswa dan komite madrasah. Harus diberi kejelasan tentang seberapa penting vaksin bagi anak serta baiknya orang tua diminta menandatangani surat pernyataan kesediaan agar nanti-nanti tidak timbul permasalahan," tambahnya.

 

Ketiga tambah Saribuddin, adalah peranan stakeholder terkait percepatan vaksinasi Covid-19 yang didalamnya mencakup tenaga kesehatan, TNI, Polisi, Pemerintah daerah, tokoh agama dan tokoh masyarakat, serta pihak-pihak yang berkompeten di bidang pendidikan.

 

"Pastikan kehadiran mereka adalah untuk mendampingi, bukan malah menjadi momok yang membuat siswa bergidik. Kami minta kalau bisa pak polisi bila hadir ke lapangan pakai baju biasa saja supaya hati anak-anak tidak ciut. Akan lebih bagus lagi bila dihadirikan badut dan hadiah-hadiah yang akan membuat anak-anak senang dan ringan hati untuk divaksin," terangnya panjang lebar.

 

Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Madrasah (Penmad) Rahmadi S.Pd.I, MM yang juga berhadir dalam rapat menyadari akan kemungkinan timbulnya wacana penolakan vaksinasi Covid-19 dari orang tua siswa. Hal itu tidak dapat dihindari karena bahkan saat vaksinasi Covid-19 untuk orang dewasa pertama kali timbul juga banyak kontroversi yang beredar namun pada akhirnya semua tetap bisa dilalui.

 

"Coba ubah sedikit pola pikir kita. Apabila istilah vaksinasi kita alihbahasakan menjadi imunisasi, diharapkan orang tua akan mengerti bahwa sebagaimana imunisasi cacar dan polio yang pernah didapatkan anak, maka vaksinasi Covid-19 juga tidak ada bedanya dan tidak perlu ditakukan," tutupnya.

 

Penulis: Uswah

Foto: Uswah

Related Posts

Post a Comment

0 Comments