Kasi Bimas Islam Pinta Penyuluh Bersifat Moderat dalam Berikan Bimbingan

 



Banjarmasin (Kemenag Balangan) - Kepala Seksi (Kasi) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Balangan Drs. H. Wahid Noor Fajeri meminta para penyuluh untuk bersifat moderat dalam memberikan pelayanan dan bimbingan.

 

Hal itu disampaikannya usai mengikuti Rapat Koordinasi Pemetaan Penyuluh Agama Islam yang diikuti  Kasi Bimas Islam 13 Kab/Kota Kalimantan Selatan (Kalsel) serta dihadiri langsung oleh Kepala Kantor Wilayah (Ka.Kanwil) Kemenag Provinsi Kalsel Drs. H. Muhammad Tambrin, M.M.Pd. bersama Kepala Bagian (Kabag) Tata Usaha (TU) H. Matnor, M.Pd dan Kepala Bidang (Kabid)  Penerangan Agama Islam, Zakat dan Wakaf (Penaiszawa)  H. Ahmad Bughdadi, S.H.I, M.H.I di aula Kanwil Kemenag Kalsel, Kamis (27/1/22).

 

"Tahun 2022 adalah tahun dilaunchingnya kerukunan kemitraan umat beragama serta tahun moderasi, sehingga diharapkan para penyuluh yang bersentuhan langsung dengan masyarakat luas bisa menyampaikan pesan kerukunan dan moderasi agar tercipta kedamaian di daerah," ujarnya.

 

Wahid juga mengharapkan agar para penyuluh di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan bisa mendeteksi sedini mungkin terhadap ajaran radikalisme yang dapat meresahkan dan mengganggu stabilitas masyarakat.

 

"Disini para penyuluh mempunyai tugas untuk mengarahkan kepada cara berpikir yang moderat dan tidak condong ke paham ekstremis untuk menciptakan kerukunan dan kedamaian di wilayahnya masing-masing," tambahnya.

 

Lebih jauh Wahid berpesan kepada para penyuluh untuk tidak ikut-ikutan mengekspos hal yang sifatnya hoaks, bahkan bila bisa meluruskan hoaks yang dikhawatirkan justru membuat resah warga.

 

"Terlebih di tengah sedang digalakkannya program vaksinasi oleh pemerintah, penyuluh jangan sekali-sekali mjenyebarkan informasi yang menghalangi dan melemahkan percepatn vaksinasi, namun justru diminta bisa memahamkan masyarakat dengan bahasa dan tutur lembut," ujarnya.

 

Dalam rapat tersebut menurut Wahid juga disampaikan pentingnya kepengurusan kelembagaan penyuluh, mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten dan provinsi  dengan dibentuknya Kelompok Kerja penyuluh (Pokjaluh) yang difasilitasi oleh pembinanya sesuai tingkatan.

 

"Diharapkan kita lebih memantapkan lagi konsolidasi dan organisasi profesi Pokjaluh di wilayah masing-masing demi terorganisirnya para penyuluh di Kalimantan Selatan khususnya dan di Indonesia pada umumnya," tutupnya.

 

Penulis: Uswah

Foto: Uswah

Related Posts

Post a Comment

0 Comments