Paringin (Kemenag Balangan) - Penyelenggara Buddha Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Balangan Hariani, S.Pd. MM mengingatkan siswa untuk menghindari perilaku tawuran pelajar yang tidak hanya akan membawa kepada kehancuran, namun juga bertentangan dengan ajaran agama.
"Kita pahami bahwa kondisi remaja memang sering labil, mudah terpancing dan sering ikut-ikutan dalam proses pencarian jati diri. Namun itu jangan dijadikan alasan untuk ikut latah kegiatan tawuran pelajar," ujarnya saat menjadi narasumber dalam kegiatan Empat Hari Pendalaman Dhamma di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Halong, Rabu (13/04/22).
Hariani memaparkan bahwa tawuran antar pelajar merupakan suatu tindakan tidak pantas karena tidak mencerminkan diri sebagai seorang pelajar yang terdidik. Selain itu, tawuran antar pelajar ini dapat meresahkan warga sekitar masyarakat dan menyebabkan kemacetan di jalan raya.
"Padahal seharusnya pelajar sudah mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk untuk dilakukan," ujarnya dihadapan lebih dari 50 siswa baik dari kelas X, XI dan XII yang berhadir mengikuti Pendalaman Dhamma.
Karenanya Hariani meminta para siswa untuk mendalami dengan sungguh-sungguh nilai ajaran yang ada pada Pancasila Buddhis agar terhindar dari kegiatan yang membawa kerusakan.
"Pancasila adalah pengendali, terlebih sila ketiga yang isinya bertekad melatih diri untuk tidak melakukan perbuatan asusila, dan itu bisa diterapkan dengan tidak melakukan perbuatan menyimpang dari kaidah kesopanan masyarakat seperti tawuran," ujarnya.
Hadir pula dalam acara tersebut Bagus Sasongko, KW, Bagian Perencanaan Ditjen Bimas Buddha RI yang meminta para siswa untuk memperbanyak perbuatan baik agar menghasilkan karma yang baik pula kepada diri sendiri.
"Jangan berbuat jahat, perbanyak perbuatan baik, serta sucikan hati dan pikiran," pesannya.
Penulis: Uswah
Foto: Uswah
0 Comments