Ka.Kankemenag: Bangun Tempat Ibadah Di Lokasi Strategis dengan Kesepakatan Bersama

 


Paringin (Kemenag Balangan) - Kepala Kantor Kementerian Agama (Ka.Kankemenag) Kabupaten Balangan Drs. H. Saribuddin, M.Pd.I menyatakan bahwa dalam pembangunan tempat ibadah harus berdasarkan kesepakatan bersama dan sebaiknya memilih lokasi strategis yang bisa dengan mudah dijangkau oleh masyarakat.

 

"Bangun tempat ibadah di tempat pemukiman yang banyak penduduknya, agar tujuan utama tempat ibadah sebagai tempat untuk orang beribadah benar-benar bisa terlaksana. Pastikan pula pembangunannya mendapat izin dari pimpinan daerah seperti ketua RT hingga camat agar lancar bahkan ada kemungkinan dapat bantuaa," ujarnya dimintai keterangan usai menghadiri acara peresmian Langgar Hidayatul Khair yang bertempat di Kelurahan Batu Piring, Kecamatan Paringin Selatan, Selasa (13/09/2022).

 

Adapun bagi tempat ibadah seperti mesjid atau langgar yang ternyata di lokasinya berdiri akan dibangun sesuatu lain yang juga memiliki peranan strategis bagi khalayak ramai, maka bisa dilakukan pemindahan bangunan setelah dilakukan pembicaraan dengan masyarakat dan para pemangku kepentingan.

 

"Sebagaimana yang kita lihat pada Langgar Hidayatul Kahir yang satu ini, sebelumnya lokasinya tidak disini, namun dipindahkan dari lokasi awal karena mushola yang lama terkena dampak dari peluasan jalan. Meski begitu, masyarakat tidak perlu khawatir karena pembangunannya didanai penuh oleh PT. Adaro Indonesia dan pemerintah daerah, sehingga tidak ada pihak yang dirugikan," tambahnya.

 

Hal tersebut diamini oleh Bupati Balangan H. Abdul Hadi saat meresmikan Langgar Hidayatul Khair secara langsung didampingi para jajaran Forkopimda Kabupaten Balangan, tokoh-tokoh agama, dan masyarakat sekitar.

 

“Pembangunan Langgar dikerjakan oleh PT Adaro Indonesia, karena antara Pemkab Balangan dan PT Adaro ada tukar menukar aset. Meskipun ini memakan waktu lama dalam pengerjaannya, tapi menurut saya ini waktu yang tepat sesuai dengan kebutuhan kita untuk penataan kota,” paparnya.

 

Sementara itu, Djoko Soesilo, CRM Department Head PT Adaro Indonesia yang hadir mewakili perusahaan mengatakan, pembangunan langgar ini memakan waktu hampir 7 bulan dengan besaran biaya sekitar Rp1,1 miliar.

 

“Semoga apa yang kami berikan kepada pemerintah serta masyarakat Kabupaten Balangan ini dapat memberikan manfaat,” ujarnya.

 

Penulis: Uswah

Foto: Ratno

Related Posts

Post a Comment

0 Comments