Ka.Kankemenag: Peningkatan Cakupan Desa ODF Upaya Turunkan Angka Stunting

 


Paringin (Kemenag Balangan) - Kepala Kantor Kementerian Agama (Ka.Kankemenag) Kabupaten Balangan melalui Kepala Seksi (Kasi) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Drs. H. Wahid Noor Fajeri menyatakan bahwa peningkatan cakupan Sesa Open Defecation Free (ODF) atau Desa Bebas Buang Air Besar Sembarangan (BABS) diharapkan bisa menurunkan angka stunting di Balangan.

 

"Saat ini di Balangan desa yang bebas ODF ada sekitar 53,5% yaitu 84 desa dari total 157 desa di Balangan. Target ini harus terus ditingkatkan, karena sanitasi berhubungan penting dengan kondisi pertumbuhan anak," ujarnya dimintai keterangan usai menghadiri Roadshow Daring Bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) terkait Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Kab/Kota se-Kalimantan Selatan di Aula Benteng Tundakan Setda Kab. Balangan, Kamis (15/02/23).

 

Wahid menambahkan bahwa pada dasarnya penetapan Desa ODF telah menjalankan syariat Islam terkait kebersihan, mengingat kebersihan sebagian dari iman. "Karenanya tentu kami dari Kemenag sangat mendukung upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan cakupan desa ODF di Balangan," tambahnya.

 

Beberapa strategi dan arah kebijakan yang ditetapkan Pemda Balangan untuk meningkatkan jumlah desa ODF diantaranya pembangunan tangki septik skala individual perdesaan, pembangunan toilet individual, pembangunan toilet umum, serta penyuluhan untuk buang air besar di toilet.

 

"Para penyuluh juga kami mintakan perannya untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan badan dan lingkungan dengan tidak buang air sembarangan," ungkapnya.

 

Selanjutnya menurut Wahid meskipun angka stunting di Kab. Balangan tahun 2022 berhasil turun di angka 29,80% dibanding tahun 2021 sebesar 32,30%, namun Balangan masih berada di posisi 4 tertinggi jumlah stunting di Kalsel.

 

"Selain kebersihan lingkungan, permasalahan kondisi ibu hamil juga harus menjadi perhatian utama dengan penyediaan suplementasi gizi, kunjungan dokter spesialis kandungan, serta pembinaan keluarga yang memiliki Balita. Dengan berbagai upaya dan kerjasama dari banyak pihak semoga angka stunting di Balangan bisa ditekan," harapnya.

 

Sementara Menko PMK Muhadjir Effendy dalam arahannya mengatakan tujuan dari Roadshow secara virtual ini adalah untuk melakukan koordinasi dan mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada di masing-masing Kabupaten/Kota di Kalsel yang kemudian dicarikan solusi bersama.

 

“Sesuai dengan arahan Presiden, target angka stunting di Indonesia harus di bawah 14% dan kemiskinan ekstrem mendekati 0% secara nasional pada tahun 2024 mendatang,” pungkasnya.

 

Penulis: Uswah

Foto: Kontri

Related Posts

Post a Comment

0 Comments