Peringatan Isra' Mi'raj, Ketua DWP: Ambil Ibrah di Perjalanan Langit

 


Paringin (Kemenag Balangan) - Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Balangan menggelar peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhamamd SAW 1444 H pada kegiatan Pertemuan Rutin Bulanan DWP Kemenag Balangan di Aula Asy Syura Kantor Kemenag Balangan, Kamis (16/02/23).

 

Kegiatan dihadiri Ketua DWP Kemenag Balangan Hj. Siti Aminah Saribuddin, Wakil Ketua DWP, serta seluruh anggota.

 

Alhamdulilah, pertemuan bulan ini bisa kita isi dengan ceramah agama dalam peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW," ujarnya.

 

Aminah menuturkan bahwa dari Isra' Miraj adalah peringatan penting bagi umat Islam, dimana Rasulullah melakukan perjalanan pada malam hari dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Palestina dan kemudian naik ke langit ketujuh untuk menerima perintah shalat lima waktu dari Allah SWT.

 

"Dalam perjalanan Rasulullah dari langit pertama sampai langit ke tujuh, beliau bertemu dengan para Nabi, yang tentunya semua itu ada ibrah, hikmah serta pelajaran yang bisa kita petik," tambahnya.

 

Aminah berharap dengan kegiatan Isra’ Mi’raj ini akan mampu menggali potensi kita terutama para Ibu-Ibu Dharma Wanita untuk selalu bangkit dan semangat dalam melakukan juang sesuai dengan porsi dan posisi masing-masing.

 

"Selayaknya sebagai umat islam, mari kita terus meningkatkan kesadaran akan pentingnya iman membimbing ilmu, sehingga peringatan Isro’ Mi’roj bisa mencerahkan, mengarahkan kita semua untuk mengambil teladan yang baik dari Rasulullah Saw," imbuhnya.

 

Bertindak sebagai penceramah Ustadz H. Syamsul Arifin, S.Ag., M.Fil.I yang memaparkan bahwa ada makna penting berdasarkan urutan para nabi yang ditemui Rasulullah mulai dari langit pertama hingga langit ke tujuh.

 

"Langit pertama ada Nabi Adam, Adam artinya ketiadaan, artinya kita ini makhluk yang dicipta, dan Allah sang pencipta. Langit kedua ada Nabi Isa dan Nabi Yahya, hidup dan kehidupan. Artinya dari ketiadaaan kita menjadi hidup, dan setelah hidup akan ada kehidupan. Selanjutnya di langit ketiga ada Nabi Yusuf, keindahan, yang artinya Allah mencintai keindahan," jelasnya.

 

Di langit keempat ada Nabi Idris, kecerdasan, artinya pengetahuan akan menjadi petunjuk dalam menjalani kehidupan. Di langit ke lima ada Nabi Harun, dicintai, yang mana proses menuju Allah selanjutnya adalah menjadikan diri sebagai kekasih Allah. Langit keenam Nabi Musa, berkomunikasi, yang menekankan pentingnya membangun relasi yang intens dengan Allah. Hingga di langit ketujuh ada Nabi Ibrahim, berdekatan, yang artinya dalam kehidupan ini harus senantiasa merasakan kedekatan dengan Allah.

 

"Selanjutnya Nabi Muhammad mi'raj ke Baitul Makmur, Sidratul Muntaha dan sampai di Mustawa yang merupakan tingkatan tertinggi, artinya pencapaian tertinggi yang diraih oleh manusia dalam perjalanan hidupnya adalah bertemu dengan Allah dan Allah berkenan menerima kedatangannya," pungkasnya.

 

Penulis: Uswah

Foto: Uswah

Related Posts

Post a Comment

0 Comments