Banjarbaru (Kemenag Balangan) - Kepala Kantor Kementerian Agama (Ka.Kankemenag) Kabupaten Balangan Drs. H. Saribuddin, M.Pd.I menyatakan bahwa minimnya pembimbing haji perempuan menjadi salah satu isu strategis terkait haji Tahun 2023 yang harus diperbicarakan dan dicarikan solusinya bersama.
"Setiap tahunnya kita perhatikan bahwa jamaah haji perempuan di Indonesia lebih banyak daripada jumlah jamaah haji laki-laki, sementara pembimbing haji pengelolaannya masih didominasi oleh laki-laki," ujarnya saat dimintai keterangan usai mengikuti program kegiatan Ngobrolin Masalah Haji "Ngaji" di UPT Asrama Haji Banjarmasin, Minggu (05/03/23).
Saribuddin menekankan memang tidak ada pembatasan terkait jumlah pembimbing haji bagi laki-laki, namun diharapkan jumlah pembimbing perempuan juga meningkat. "Namun kita harus akui, di lapangan sendiri pembimbing haji perempuan yang sudah bersertifikat masih sedikit. Padahal sertifikat tersebut menjadi salah satu syarat agar bisa direkrut menjadi pendamping haji resmi Indonesia," tambahnya.
Salah satu kelebihan adanya pembimbing haji perempuan menurut Saribuddin adalah agar transfer ilmu pengetahuan manasik menjadi lebih efektif dan nyaman. Dengan begitu, jamaah haji perempuan bisa percaya diri dan bisa melaksanakan ibadah hajinya dengan benar sesuai rukun dan syariat.
"Ada beberapa fiqih haji perempuan yang terkadang tidak bisa dikomunikasikan secara terbuka, terlebih bila pembimbingnya laki-laki, jadi lebih pas bila pembimbing perempuan yang menyampaikan," ungkapnya.
Saribuddin berharap kedepannya ada penambahan jumlah pembimbing ibadah haji perempuan.
"Ini menjadi PR kita semua, isu strategis yang harus kita carikan solusinya, demi meningkatkan kualitas pelayanan haji bagi jamaah ke depan," imbuhnya.
Sementara Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Kalsel Dr. H. Muhammad Tambrin, M.M.Pd menyebutkan bahwa program kegiatan Ngobrolin Masalah Haji "Ngaji" bersama perempuan Kalsel adalah salah satu solusi dalam mengatasi minimnya pembimbing ibadah haji perempuan.
"Saya mengharapkan peran perempuan dalam penyelenggaraan Haji dan Umrah di Kalsel terutama pada pembimbing ibadah yang pada tahun ini hanya diwakili oleh satu orang pembimbing ibadah perempuan," pungkasnya.
Penulis: Uswah
Foto: Ratno
0 Comments