Kasi Bimas Islam: APRI Wadah Samakan Persepsi Penghulu

 


Paringin (Kemenag Balangan) - Kepala Seksi (Kasi) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Balangan Drs. H. Wahid Noor Fajeri menyatakan bahwa keberadaan Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) menjadi krusial sebagai wadah untuk menyamakan persepsi bidang kepenghuluan.

 

"Penghulu berhadapan langsung dengan masyarakat, yang artinya juga akan menemukan berbagai problema terutama yang terkait dengan pelayanan pernikahan. Terkadang permasalahan yang sama juga dihadapi oleh penghulu yang ada ditempat lain. Disinilah pentingnya memiliki persamaan persepsi agar tidak rancu dan ada perbedaan jawaban dari dua Kantor Urusan Agama (KUA)," ujarnya memberikan arahan pada Rapat Koordinasi (Rakor) APRI Kab. Balangan di KUA Kec. Batumandi, Selasa (14/03/23).

 

Wahid mencontohkan tentang adanya perbedaan nama calon pengantin di antar antara KTP, Ijazah maupun Kartu Keluarga yang tidak jarang menjadi masalah klasik sebelum menikah.

 

"APRI harus memiliki jawaban tegas yang sama terkait permasalahan tersebut, antara KUA yang satu dengan yang lain. Disini para penghulu juga bisa berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Dinas Penduduk dan Pencatatan Sipil demi kelancaran proses," tambahnya.

 

Tidak hanya terkait pelayanan kepenghuluan, segala administrasi terkait status Penghulu sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) juga bisa didiskusikan secara terbuka di APRI.

 

"Jadi misalnya ada informasi terkait pengumpulan DUPAK, bisa dishare bersama-sama, termasuk dalam proses melengkapi berkasnya. Termasuk juga informasi naik pangkat dan lain sebagainya. Jadi tidak ada yang ketinggalan, istilahnya maju bersama," ujarnya.

 

Pada kesempatan tersebut kemudian Wahid juga meminta peran serta para penghulu dalam mendukung program kerja pemerintah khususnya di Kementerian Agama, seperti yang sedang gencar dikampanyekan yaitu Mandatory Halal.

 

"Penghulu terutama yang merangkap sebagai kepala KUA diharapkan bisa mengajak para penyuluh untuk ikut mensukseskan kampanye Mandatory Halal, demi mewujudkan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia tahun 2024 sebagaimana dicita-citakan pemimpin kita," tutupnya.

 

Penulis: Uswah

Foto: Kontri

Related Posts

Post a Comment

0 Comments