Paringin (Kemenag Balangan) - Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Balangan Drs. H. Saribuddin, M.Pd.I menegaskan pentingnya peran penyuluh agama dalam mendeteksi dini potensi konflik sosial yang berkaitan dengan isu keagamaan.
"Penyuluh, penghulu, pegawai KUA, dan pegawai Bimbingan Masyarakat (Bimas) dari semua agama harus memiliki kemampuan untuk mendeteksi, menganalisis, dan memitigasi konflik yang berpotensi bernuansa agama," ujarnya saat dimintai keterangan di ruang kerjanya Jum'at (19/04/2024).
Menyikapi hal tersebut, Pusat Diklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kementerian Agama membuka Pelatihan Deteksi Dini Konflik Sosial Keagamaan. Proses pendaftaran peserta akan dilaksanakan secara daring mulai tanggal 17 hingga 21 April 2024.
"Peserta yang mengikuti pelatihan ini akan dibekali dengan kemampuan untuk memitigasi potensi konflik, menganalisis akar penyebab konflik, mengidentifikasi aktor yang terlibat, dan menemukan pihak-pihak yang memiliki kapasitas untuk menyelesaikan konflik tersebut," jelas Saribuddin.
Saribuddin menyatakan harapannya bahwa para peserta pelatihan akan aktif terlibat dalam memitigasi potensi konflik di masyarakat. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dan bernegara akan tetap berjalan dengan damai dan harmonis.
"Karenanya sata sangat mendorong para penghulu dan penyuluh agama serta pegawai KUA dan Bimas di lingkup Kemenag Balangan untuk mengikuti pelatihan ini," himbaunya.
Pelatihan Deteksi Dini Konflik Sosial Keagamaan diharapkan dapat membekali penyuluh agama dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi situasi-situasi yang berpotensi menimbulkan konflik di masyarakat.
"Harapannya, mereka dapat menjadi agen perdamaian dan rekonsiliasi yang efektif dalam menjaga keharmonisan dan kerukunan antar umat beragama di Indonesia, termasuk di Kabupaten Balangan," pungkasnya.
Pendaftaran bisa dilakukan melalui link: https://bit.ly/rekrutmendeteksidini.
Penulis: Uswah
Foto: Ratno
0 Comments