Kasi Bimas Islam: Pengendalian Inflasi dan Penanganan Kesehatan Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat

 


Paringin (Kemenag Balangan) - Kepala Seksi (Kasi) Bimbingan Masyarakat Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Balangan, Drs. H. Wahid Noor Fajeri, menghadiri Rapat Koordinasi di Ruang Rapat Bupati Balangan pada Senin (20/01/2025).

 

Dalam rapat yang diikuti oleh berbagai instansi, baik tingkat kabupaten maupun provinsi, dibahas Langkah Konkret Pengendalian Inflasi di daerah Tahun 2025 dan Sosialisasi program Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Hari Ulang Tahun

 

"Zoom ini langsung dipimpin oleh Kementerian Dalam Negeri Pak Menteri Tito Karnavian bersama seluruh Dirjen, Sekjen, dan jajaran terkait," jelas Wahid saat dimintai keterangan.

 

Dalam pembahasan pertama, Wahid menjelaskan bahwa program pemeriksaan kesehatan gratis bertujuan untuk memberikan akses layanan kesehatan kepada masyarakat tanpa biaya, mulai dari pemeriksaan dasar di puskesmas hingga layanan rujukan di rumah sakit pada masyarakat yang berulang tahun.

 

"Program ini bukan hanya untuk pengobatan, tetapi juga untuk deteksi dini guna mencegah penyakit yang lebih serius," ungkapnya.

 

Meski begitu menurut Wahid, langkah preventif seperti penyediaan ruang terbuka hijau dan fasilitas olahraga dianggap lebih efektif untuk menjaga kesehatan masyarakat dibandingkan dengan biaya besar untuk pengobatan penyakit.

 

"Program ini masih dalam tahap sosialisasi, dan implementasinya akan segera dirancang secara lebih detail oleh instansi kesehatan terkait," tambahnya.

 

Pada pembahasan kedua, terkait pengendalian inflasi, Wahid menyampaikan bahwa persoalan inflasi telah menjadi perhatian utama pemerintah.

 

"Tahun ini, tingkat inflasi di beberapa daerah cukup tinggi, khususnya pada komoditas pangan seperti cabai rawit, daging ayam potong, serta minyak goreng," tuturnya.

 

Wahid menyebutkan bahwa harga minyak goreng di beberapa daerah mencapai Rp22.000 per liter, jauh di atas harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah.

 

"Menteri Dalam Negeri menekankan agar harga komoditas pokok seperti minyak tidak melebihi Rp17.200 di tingkat pengguna. Untuk itu, pemerintah meminta semua pihak terkait untuk mengawasi distribusi dan memastikan tidak ada praktik yang menyebabkan kenaikan harga," lanjutnya.

 

Lebih jauh, Wahid menjelaskan bahwa solusi yang dibahas mencakup pemanfaatan lahan kosong untuk menanam komoditas pangan seperti cabai dan sayuran.

 

"Kementerian meminta agar lahan-lahan yang belum dimanfaatkan segera diberdayakan untuk memenuhi kebutuhan lokal," ungkapnya.

 

Wahid juga menyoroti pentingnya program kerja sama antardaerah untuk memastikan ketersediaan bahan pangan yang cukup dan menghindari ketergantungan pada pasokan dari luar daerah.

 

"Ada daerah seperti Kalimantan Tengah yang harga cabainya mencapai Rp100.000 per kilogram. Itu angka yang sangat tinggi, dan kita di Balangan harus memastikan situasi ini tidak terjadi," tambahnya.

 

Wahid selanjutnya mengatakan bahwa program kesehatan gratis dan pengendalian inflasi harus dilakukan secara sinergis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

 

"Ini bukan hanya tentang menekan harga atau memberikan layanan kesehatan, tetapi juga menciptakan lingkungan yang mendukung pola hidup sehat, seperti menyediakan fasilitas olahraga dan menjaga kualitas pangan," jelasnya.

 

Terakhir Wahid menegaskan bahwa program-program ini membutuhkan kerja sama yang erat antara pemerintah daerah, instansi terkait, dan masyarakat.

 

"Kami berharap, dengan adanya langkah-langkah konkret ini, kita dapat menjaga stabilitas ekonomi daerah sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Balangan," tutupnya.

 

Rapat koordinasi diikuti oleh semua provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia, dengan mengundang instansi-instansi terkait, seperti Dinas Kesehatan, Bulog, Dinas Statistik, dan Dinas Perdagangan.

 

Penulis: Uswah

Foto: Kontri

Related Posts

Post a Comment

0 Comments