Paringin (Kemenag Balangan) - Kepala Kantor Kementerian Agama (Ka.Kankemenag) Kabupaten Balangan, Drs. H. Saribuddin, M.Pd.I, menghadiri Rapat Koordinasi Festival Ramadan 2025 yang mengusung tema “Ramadan Menenangkan dan Menyenangkan” melalui Zoom di ruang kerjanya, Selasa (25/02/2025).
Dimintai keterangan usai rapat, Saribuddin menegaskan bahwa Festival Ramadan bukan sekadar ajang seremonial, tetapi juga momentum strategis untuk memperkuat kepedulian sosial dan meneguhkan peran Kementerian Agama dalam mendorong berbagai program keagamaan.
“Festival ini bukan hanya perayaan, tetapi juga menjadi momen untuk merealisasikan program-program yang memberikan manfaat luas bagi masyarakat,” ujarnya.
Saribuddin menjelaskan bahwa Festival Ramadan tahun ini akan menghadirkan beberapa program unggulan yang melibatkan berbagai pihak, termasuk Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), serta sejumlah Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang menjadi mitra strategis dalam pengelolaan zakat dan wakaf.
"Salah satu inovasi dalam festival ini adalah penerjemahan peraturan perundang-undangan terkait zakat dan wakaf ke dalam bahasa Inggris, yang telah diakui secara resmi oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham). Langkah ini akan semakin memperkenalkan sistem zakat dan wakaf Indonesia di tingkat global,” katanya.
Selain itu, Festival Ramadan tahun ini juga akan diisi dengan kegiatan penyerahan bingkisan Ramadan kepada masyarakat yang membutuhkan. Saribuddin menekankan bahwa pola distribusi bingkisan tahun ini sedikit berbeda dari tahun sebelumnya.
“Jika sebelumnya dilakukan dalam satu hari, kini bingkisan akan didistribusikan sepanjang Ramadan agar manfaatnya lebih merata dan menjangkau lebih banyak penerima,” jelasnya.
Kegiatan lainnya yang menjadi sorotan adalah percepatan sertifikasi tanah wakaf dengan target 15.000 sertifikat secara nasional. Dalam hal ini, Kementerian Agama bekerja sama dengan ATR/BPN untuk memastikan tanah-tanah wakaf memiliki kepastian hukum sehingga dapat dikelola lebih baik. Saribuddin menyatakan bahwa program ini sangat penting untuk menjaga keberlangsungan aset keagamaan di Indonesia.
“Kami ingin memastikan bahwa aset wakaf tidak hanya terdata dengan baik, tetapi juga memiliki perlindungan hukum yang jelas sehingga bisa dimanfaatkan secara optimal,” tegasnya.
Di bidang pendidikan, Festival Ramadan juga akan menjadi ajang peluncuran program beasiswa zakat. Program ini bertujuan untuk memberikan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu dengan menggunakan dana zakat yang dikelola oleh berbagai lembaga. Saribuddin berharap program ini bisa menjadi solusi bagi mereka yang membutuhkan bantuan pendidikan.
“Kami ingin memastikan bahwa dana zakat yang terhimpun dapat benar-benar dimanfaatkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, terutama bagi anak-anak yang memiliki keterbatasan ekonomi,” tuturnya.
Sebagai bentuk apresiasi terhadap instansi yang berperan aktif dalam program wakaf, Festival Ramadan juga akan memberikan penghargaan kepada kantor pertanahan terbaik yang telah menunjukkan dedikasi tinggi dalam percepatan sertifikasi tanah wakaf.
“Ini adalah bentuk penghormatan bagi mereka yang telah berkontribusi dalam mempercepat legalisasi tanah wakaf, yang pada akhirnya akan berdampak pada kesejahteraan umat,” tambahnya.
Sementara Jaja Zarkasyi, narasumber dari Kemenag RI menerangkan bahwa Festival Ramadan 2025 akan diselenggarakan pada 17 Maret 2025, bertepatan dengan 17 Ramadan 1446 H. Pelaksanaan acara akan dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia dengan beberapa sesi yang disesuaikan berdasarkan zona waktu. Saribuddin menjelaskan bahwa terdapat perubahan dalam jadwal pelaksanaan agar dapat mengakomodasi perbedaan waktu antara Indonesia bagian barat, tengah, dan timur.
“Untuk memastikan efektivitas acara, kami akan membagi pelaksanaan dalam beberapa sesi agar semua wilayah dapat mengikuti dengan baik,” ungkapnya.
Jaja mengajak seluruh jajaran Kemenag untuk aktif berpartisipasi dalam kampanye Ramadan melalui media sosial. Setiap kegiatan yang dilakukan di daerah diminta untuk dipublikasikan dengan mencantumkan tagar resmi festival ini agar dapat menjangkau lebih banyak masyarakat.
“Kami ingin semangat Ramadan ini terasa hingga ke pelosok negeri, dan media sosial menjadi sarana efektif untuk menyebarkan pesan-pesan kebaikan,” katanya.
Sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas, setiap program yang dilaksanakan dalam Festival Ramadan akan didokumentasikan dan dilaporkan secara berkala. Jaja menekankan bahwa setiap Kemenag Kabupaten/Kota harus melaporkan rencana distribusi bingkisan Ramadan agar pelaksanaannya berjalan dengan lancar. Ia berharap Festival Ramadan tahun ini dapat memperkuat semangat kebersamaan dan meningkatkan kepedulian sosial di tengah masyarakat.
“Mari kita manfaatkan Ramadan ini dengan sebaik-baiknya. Festival ini adalah ajang untuk mempererat silaturahmi, berbagi kebaikan, dan memastikan bahwa program-program strategis Kementerian Agama benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat,” pungkasnya.
Penulis: Uswah
Foto: Uswah
0 Comments