Kasi Bimas Islam: Perpustakaan Masjid adalah Pusat Literasi Keislaman

 


Paringin (Kemenag Balangan) – "Perpustakaan masjid memiliki peran penting dalam meningkatkan literasi keislaman di masyarakat, sekaligus menjadi sarana pembelajaran agama yang lebih luas bagi jamaah," ujar Kepala Seksi (Kasi) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Drs. H. Wahid Noor Fajeri saat menerima kunjungan monitoring dari Bidang Urusan Agama Islam (Urais) Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Kalimantan Selatan, Rabu (12/03/2025).

 

Dalam keterangannya, Wahid menyampaikan bahwa monitoring ini bertujuan untuk mengevaluasi keberadaan serta pemanfaatan perpustakaan masjid.

 

"Di Kabupaten Balangan, perpustakaan masjid berlokasi di Masjid Agung Al Akbar. Monitoring ini dilakukan untuk memastikan lokasi perpustakaan, ketersediaan koleksi buku bacaan, tingkat pemanfaatan oleh jamaah, serta kondisi infrastruktur pendukung lainnya," ungkapnya.

 

Wahid menerangkan bahwa perpustakaan masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat menyimpan buku, tetapi juga menjadi pusat edukasi bagi masyarakat dalam mendalami ilmu agama.

 

"Dengan adanya koleksi kitab-kitab keislaman, tafsir Al-Qur'an, hadits, serta literatur keagamaan lainnya, perpustakaan masjid dapat menjadi sumber rujukan bagi jamaah yang ingin memperdalam pemahaman tentang ajaran Islam," ujarnya.

 

Menurut Wahid, perpustakaan masjid juga bisa menjadi tempat diskusi keagamaan dan pengajian bagi masyarakat.

 

"Jika dikelola dengan baik, perpustakaan ini dapat menjadi tempat yang mendukung pembelajaran mandiri bagi anak-anak, remaja, hingga orang dewasa yang ingin meningkatkan pemahaman keislaman mereka," jelasnya.

 

Salah satu fokus utama dalam monitoring ini adalah bagaimana meningkatkan minat baca jamaah terhadap buku-buku yang tersedia di perpustakaan masjid.

 

 "Kami ingin memastikan bahwa fasilitas ini benar-benar dimanfaatkan oleh masyarakat, tidak hanya sekadar ada, tetapi juga menjadi bagian dari rutinitas keislaman mereka. Oleh karena itu, perlu ada strategi untuk menarik minat jamaah agar lebih aktif mengakses perpustakaan ini," tambah Wahid.

 

Hasil dari monitoring ini akan menjadi bahan evaluasi bagi Kanwil Kemenag Kalsel dalam menyusun program pengelolaan perpustakaan masjid ke depan. Beberapa langkah yang direncanakan antara lain penambahan koleksi buku, pengadaan fasilitas yang lebih nyaman, serta mengadakan program literasi keislaman seperti bedah buku, kajian kitab, dan kelas membaca Al-Qur'an berbasis literatur.

 

"Dengan adanya perpustakaan yang dikelola secara optimal, masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat keilmuan dan literasi Islam yang memberikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat," pungkas Wahid.

 

Penulis: Uswah

Foto: Sapri

Related Posts

Post a Comment

0 Comments