Rakor APRI, Kasi Bimas Islam Bahas Gerakan Penanaman 1 Juta Pohon

 


Paringin (Kemenag Balangan) - Kepala Seksi (Kasi) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Balangan, Drs. H. Wahid Noor Fajeri, menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) Kabupaten Balangan yang dilaksanakan di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Batumandi, Selasa (15/04/2025).

 

Dalam pertemuan ini, salah satu agenda utama yang dibahas adalah tindak lanjut Gerakan Penanaman 1 Juta Pohon Matoa yang diinisiasi oleh Kementerian Agama Republik Indonesia sebagai bagian dari peringatan Hari Bumi ke-55.

 

“Program Penanaman 1 Juta Pohon ini bukan hanya sekadar formalitas. Ini adalah bagian dari komitmen moral dan spiritual kita untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup,” tegasnya.

 

Wahid menjelaskan bahwa program ini akan secara resmi dilaunching oleh Kemenag RI pada 22 April 2025 mendatang, bertepatan dengan peringatan Hari Bumi. Oleh karena itu, Wahid menegaskan perlunya dukungan penuh dari seluruh jajaran Bimas Islam di daerah.

 

“Saya minta kepada para penghulu agar tidak hanya hadir secara simbolis, tapi benar-benar terlibat. Koordinasikan dengan Kepala KUA, libatkan penyuluh, ajak masyarakat. Pohon yang kita tanam hari ini adalah warisan hijau untuk anak cucu kita kelak,” ungkapnya.

 

Lebih lanjut, Wahid menyampaikan bahwa penghulu memiliki peran penting tidak hanya dalam urusan pernikahan, tetapi juga dalam pemberdayaan masyarakat dan pembentukan nilai-nilai keagamaan yang selaras dengan kepedulian terhadap alam.

 

“Penghulu adalah tokoh di tengah masyarakat. Jika penghulu menunjukkan keteladanan dalam aksi peduli lingkungan, maka masyarakat juga akan tergerak. Ini adalah dakwah bil hal yang sangat nyata,” ujarnya.

 

Selain membahas program penanaman pohon, Wahid juga memanfaatkan momentum rakor ini untuk mengingatkan kembali pentingnya peningkatan mutu pelayanan KUA kepada masyarakat.

 

“Kita harus terus memperbaiki layanan, baik layanan pencatatan nikah, bimbingan keluarga sakinah, maupun konsultasi keagamaan. Jangan sampai masyarakat kecewa karena ketidaksiapan kita dalam melayani,” katanya.

 

Terakhir Wahid menekankan bahwa pelayanan yang prima, ramah, dan akuntabel harus menjadi budaya kerja di lingkungan KUA.

 

“Saya ingin setiap KUA menjadi rumah umat. Tempat yang nyaman, terbuka, dan profesional. Tempat di mana masyarakat bisa mendapatkan pencerahan, bimbingan, dan pelayanan yang memuaskan,” pungkasnya.

 

Rakor APRI dihadiri oleh para Penghulu dari berbagai kecamatan serta Kepala KUA se-Kabupaten Balangan.

 

Penulis: Uswah

Foto: Kontri

Related Posts

Post a Comment

0 Comments